Rabu, 28 April 2010

BIVAK

Bivak tempat berteduh dan bermalam di belantara. Bivak tak hanya dibuat ketika darurat saja, tetapi juga dipakai pada saat membuat camp sementara. Ada beberapa syarat yang harus diperhatikan ketika membuat bivak, yaitu jangan membuat bivak pada daerah yang berpotensi banjir pada waktu hujan. Di atas bivak hendaknya tak ada pohon atau cabang yang mati atau busuk. Ini bisa berbahaya kalau runtuh. Juga jangan di bawah pohon kelapa karena jatuhnya kelapa bisa saja terjadi tiba-tiba.
Di daerah tempat kita akan mendirikan bivak hendaknya bukan merupakan sarang nyamuk atau serangga lainnya. Usahakan bivak terbuat dari bahan yang kuat dan pembuatannya baik, sebab semuanya akan menentukan kenyamanan. Ada yang dibuat dari ponco, lembaran kain plastik atau memanfaatkan bahan-bahan alami, seperti daun-daunan, ijuk, rumbia, daun palem, dan lainnya. Tapi yang penting, sanggup bertahan ketika menghadapi serangan angin, hujan atau panas.
Bentuk bivak amat beragam. Tak harus berbentuk kerucut atau kubus. Sebagai contoh, one man bivak. Dengan menancapkan kayu cagak sebagai tiang pokok yang tingginya sekitar 1,5 meter. Letakkan di atasnya sebatang kayu yang panjangnya kira-kira dua meter. Ujungnya diikat kuat yang biasanya memakai patok.
Bentuk lain dari alam yang bisa dimanfaatkan sebagai bivak yaitu gua, lekukan tebing atau batu yang cukup dalam, lubang-lubang dalam tanah dan sebagainya. Apabila memilih gua, Adiyuwono mewanti-wanti agar kita bisa memastikan tempat ini bukan persembunyian satwa. Kita juga bisa memanfaatkan tanah berlubang. Tanah yang berlubang ini biasanya bekas lubang perlindungan untuk pertahanan, bekas penggalian tanah liat. Pastikan tempat-tempat tersebut tidak langsung menghadap arah angin. Kalau terpaksa menghadap angin bertiup kita bisa membuat dinding pembatas dari bahan-bahan alami. Selain menahan angin, dinding ini bertugas untuk menahan angin untuk tidak meniup api unggun yang dibuat di muka pintu masuk.

Tidak ada komentar:

About Me ..

Foto saya
Cikarang, Bekasi, Indonesia
Sebuah ekskul yang bergerak di bidang pecinta alam bernama CICAC (Cikarang Center Adventure Club). Ekskul ini sudah memiliki 6 angkatan yaitu Rimba 1 (22 orang) Rimba 2 (13 orang) Rimba 3 (7 orang) Rimba 4 (8 orang) Rimba 5 (12 orang) dan Rimba 6 (12 orang)

Pengikut